Rabu, 05 Oktober 2016

Membangun Brand yang Kuat

Jika kita berbicara tentang brand, maka pikiran kita tidak akan jauh dari marketing. Kedua hal tersebut memang mempunyai ikatan yang sangat erat. Sebuah brand yang kuat adalah inti dari marketing. Jadi bisa dikatakan bahwa kekuatan sebuah brand sangat bergantung pada baik buruknya marketing atau pemasaran yang diterapkan. Lalu apa itu marketing? Marketing adalah ilmu tentang pasar (market). Pasar sendiri adalah tempat di mana terdapat dua pihak yang pada umumnya adalah pembeli dan penjual melakukan pertukaran (exchange). Sehingga bisa disimpulkan bahwa pertukaran adalah nyawa dari marketing.

Pertukaran dasar (basic exchange)

Konsumen--> Produksi   : Fokus pada perusahaan
Penjual     --> Pemasaran: Fokus pada pelanggan dan kompetisi

Di dalam pertukaran dasar, terdapat 2 jenis pasar, yakni pasar penjual dan pasar konsumen

Pasar penjual

Pada pasar ini, fokusnya adalah pada menjual barang, bagaimana mengembangkan produk, inovasi, mereduksi harga, dan tujuan utamanya adalah menjual barang sebanyak mungkin untuk mendapat keuntungan. Keuntungan terikat dengan market share, sehingga market share menjadi tujuan bisnis. Lalu bagaimana market share bisa meningkatkan keuntungan? Semakin besar market share, semakin besar pendapatan, semakin besar market share, semakin kecil biaya produksi, sehingga jelas, keuntungan akan menjadi besar.

Lalu bagaimana pasar penjual bisa berkembang? Pasar ini akan berkembang dengan mengembangkan barang berdasarkan pengalaman sebelumnya, yakni produksi produk yang terdahulu atau dengan membuat pasar baru. Itulah pasar penjual, di mana produsen membuat barang sebaik mungkin untuk dijual berdasarkan kemampuan dan keahlian penjual semata.
 
Pasar konsumen

Pada pasar ini, produsen melihat dan memperhatikan keinginan konsumen, kemudian menjadikan hal itu sebagai acuan untuk membuat produk yang mampu menjawab keinginan tersebut. Tetapi kemudian kita mungkin bertanya konsumen yang mana? Setiap konsumen menginginkan sesuatu yang berbeda. Jika produsen ingin menjawab kebutuhan setiap macam konsumen, mereka akan kewalahan. Kita harus memilih konsumen yang mana, menerima konsumen tipe A dan tetapi harus menloak konsumen tipe B, itulah segmentasi. 
 
Lalu bagaimana produsen mendapat keuntungan? Jika dalam pasar penjual keuntungan didapat dari menjual produk sebanyak mungkin, pada pasar konsumen keuntungan didapat dari nilai yang diberikan pada konsumen. Lalu bagaimana pemasaran yang berdasarkan nilai menjadi menguntungkan? Yang pertama, jika penjual menuruti apa yang diinginkan konsumen, maka konsumen tidak akan keberatan untuk membayar dengan harga yang mahal. Yang kedua adalah ketika produsen menuruti keinginan konsumen dari waktu ke waktu. Dengan begitu akan terbentuk kesetiaan konsumen. Hal itu disebut dengan customer share. Jika dilakukan dnegan benar, kesetiaan atau loyalitas bisa jadi lebih menguntungkan karena upaya untuk mendapat konsumen baru memerlukan biaya yang lebih besar daripada mempertahankan konsumen yang sudah ada. Yang ketiga jika anda sebagai produsen mengerti keinginan konsumen, anda dapat melakukan cross selling, yaitu menjua atau menawarkan produk lainnya berdasarkan produk yang diminati konsumen. Contohnya jika konsumen ingin membeli celana jins, penjual yang mengerti konsumen akan menawarkan sabuk kebada konsumpen tersebut. Secara singkat dapat disimpulkan bahwa keuntungan pasar konsumen didapat dari harga yang tinggi, loyalitas, dan cross selling.


Connected Community

Seiring dengan perkembangan jaman, pada era globalisasi ini, hubungan antara penjual dan pembeli tidak hanya berpola satu lawan satu. Konsumen satu dapat berbicara kepada konsumen yang lainnya yang disebut komunitas yang terhubung. Hal itu bisa berarti baik dan  bisa berarti buruk. Jika anda melakukan sesuatu yang baik dan konsumen itu menceritakan pada konsumen yang lainnya maka itu akan menguntungkan ada, dan sebaliknya jika anda melakukan sesuatu yang buruk, maka konsumen juga akan bercerita kepada konsumen yang lain dan itu akan merugikan anda. Sehingga anda harus berhati-hati karena anda sebagai penjual akan memberikan pengalaman tersendiri bagi konsumen. Pengalaman bisa dimulai dari sebelum konsumen dating hingga setelah konsumen tersebut pulang.

Economic Uncertainty

Pada era tahun 2008an, Marketing memiliki nama buruk, orang-orang kehilangan kepercayaan. Sehingga marketing harus transparan pada konsumen, dan yang terpenting marketing harus fleksibel.

3 Prinsip Marketing

1. Prinsip Customer Value
Jika anda mau konsumen membeli produk dari anda daripada dari tempat lain, kamu harus memberikan mereka nilai konsumen yang sesungguhnya, yakni dengan memahai keinginan konsumen. 
2. Prinsip Differentiation
Anda memang harus memberikan apa yang konsumen butuhkan tapi anda harus membedakan diri dari tempat lain, kamu harus memberikan tawaran terbaik anda.
3. Prinsip Segmentation, Targeting, dan Positioning
Anda tidak bisa menuruti semua keinginan konsumen pada marketing. Sehingga yang dapat anda lakukan adalah melakukan segmentasi, lalu pilih di segmen mana anda akan memasang target, dan kemudian posisikan produk anda pada target yang sudah ditetapkan.

4P’s of Marketing
1. Product
    Apa yang penjual berikan pada pertukaran
2. Place
    Cara penjual menyalurkan barang pada konsumen, bisa toko fisik maupun online
3. Promotion
    Cara penjual menyampaikan keuntungan dari produk kepada konsumen
4. Price
    Apa yang pembeli berikan pada pertukaran

Teori di atas tidak hanya diaplikasikan pada usaha yang bersifat menguntungkan secara komersil saja, tetap juga bisa diterapkan kepada sesuatu yang bersifat non-profit. Sebagai contoh adalah donor darah. Lalu apa yang menjadi produknya? Sebagian besar orang akan berpikir bahwa darah merupakan produk dari kegiatan tersebut. Namun jika diaplikasikan pada teori 4P's of marketing, darah merupakan price atau harga karena merupakan sesuatu yang "pembeli" berikan. Sedangkan produknya adalah berupa imbalan-imbalan yang diberikan oleh penyelenggara donor darah, atau bisa juga hasrat konsumen yang terdorong untuk memenuhi kebutuhan orang lain akan darah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar